I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada kegiatan perbengkelan ada beberapa
tahapan atau kegiatan yang harus dipelajari yaitu pengeboran, pengeboran adalah
kegiatan perbengkelan yang dilakukan untuk melubangi suatu objek sesuai ukuran
yang diinginkan. Untuk mengebor atau membuat lubang pada suatu bahan,
dibutuhkan berbagai jenis alat dan mesin yang dapat menunjang proses pengeboran.
Alat atau mesin pengeboran ini tentu memerlukan perawatan yang memadai untuk
mempertahankan kualitas alat sehinngga dapat menekan biaya penyediaan alat, dan
juga teknik penggunaan alat yang sesuai dengan prosedur agar dapat memperoleh
hasil yang baik.
Mata bor adalah alat yang paling ideal
untuk membuat lubang yang rapid an presisi. Bisa digunakan pada kayu, plastic
maupun logam tergantung pada jenis mata bornya.banyak jenis dan ukuran lubang
yang bisa dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi dengan mempertimbangkan
ukuran lubang dan jenis bahan maka kita perlu menggunakan mata bor yang tepat.
Beberapa
alat yang digunakan untuk melakukan pengeboran yaitu bor tangan, bor listrik
statik maupun portable. Mata bor juga terdiri dari beberapa jenis tergantung
apa yang mau dibor diantaranya twist drill, masonry bits, hole saw bits, spur
bits dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu
dilakukan praktikum Pengeboran agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana teknik
mengebor yang benar dengan menggunakan alat atau mesin pengeboran yang ada di
bengkel.
1.2
Tujuan Dan Kegunaan
Tujuan praktikum Pengeboran adalah agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
teknik mengebor dengan alat mekanis dan power tool pada berbagai jenis bahan
yang ada pada konstruksi.
Kegunaan praktikum Pengeboran adalah agar mahasiswa dapat mengetahui tingkat
pemakain alat bor logam dan non logam serta model pengeboran.
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Logam
Dalam kimia, sebuah logam (bahasa
Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia
yang siap membentuk ion
(kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala
dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah
satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam
tabel
periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po)
membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid,
kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan
atas adalah nonlogam. Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam,
tetapi logam banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam terkenal
adalah aluminium,
tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium, dan zink.
Alotrop logam
cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor
yang baik, sementara nonlogam biasanya rapuh (untuk nonlogam padat), tidak
mengkilap, dan insulator. Dalam bidang astronomi,
istilah logam seringkali dipakai untuk menyebut semua unsur yang lebih
berat daripada helium
atau sejenisnya.
Logam pada umumnya mempunyai angka
yang tinggi dalam konduktivitas listrik, konduktivitas termal, sifat luster dan massa jenis.
Logam yang mempunyai massa jenis, tingkat kekerasan, dan titik lebur yang
rendah (contohnya logam alkali dan logam alkali tanah) biasanya bersifat sangat
reaktif. Jumlah elektron bebas yang tinggi di segala bentuk logam padat
menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan. Mayoritas logam memiliki
massa jenis yang lebih tinggi (Anonim, 2012).
2.2 Kandungan Logam
Sumber daya alam lokal khususnya dari
sektor pertambangan terdiri dari Sumber daya Mineral (mineral logam dan non
logam), Sumber daya Energi (minyak, gas, dan batubara), dan Sumber daya Panas
Bumi. Sumber daya alam lokal yang dimaksud dalam studi ini serta mempunyai
hubungan langsung dengan rencana pengembangan industri baja, adalah : Sumber
Daya Mineral Logam dan Batubara (putra, 2010).
Menurut putra (2010), Sumber daya mineral
logam atau dalam istilah di pertambangan disebut dengan Bahan Galian Logam,
terdiri dari : 4 (empat) kelompok bahan galian dan 30 (tiga puluh) jenis
komoditi seperti krom, kobal, wolfram dan sebagainya.Belum semua bahan galian
seperti tersebut di atas sudah dieksplorasi dan diekspoitasi. Dari 30 jenis
komoditi bahan galian logam tersebut, dapat dikelompokkan menjadi tiga, Yaitu :
* Kelompok Bahan
Galian Logam yang sudah diproduksi dan memiliki data yang lengkap yaitu Tembaga,
Timah, Emas, Perak, Besi, Mangan, Nikel, Aluminium
* Kelompok Bahan
Galian Logam yang sudah diproduksi tetapi belum memiliki catatan atau data yang
lengkap dan akurat diantaranya
Timbal, Seng, Air Raksa, Molibdenum, Platina, Krom, Kobal, Monasit, Titan
Timbal, Seng, Air Raksa, Molibdenum, Platina, Krom, Kobal, Monasit, Titan
* Kelompok Bahan Galian Logam yang belum
diproduksi sehingga tidak memiliki catatan atau data yang lengkap dan akurat
diantaranya
Antimon, Bismuth, Wolfram, Vanadium, Zirkon, Berilium, Litium, Tantalum, Cadmium, Galium, Indium, Yitrium, Torium, Tantalum,Cadmium, Galium, Indium, Yitrium, Torium.
Antimon, Bismuth, Wolfram, Vanadium, Zirkon, Berilium, Litium, Tantalum, Cadmium, Galium, Indium, Yitrium, Torium, Tantalum,Cadmium, Galium, Indium, Yitrium, Torium.
Menurut putra (2010), Bijih besi di alam
terdiri dari bermacam-macam mineral logam yang berbentuk oksida besi, mempunyai
kandungan Fe relative rendah dan ukurannya tidak menentu. Mineral logam yang
berbentuk oksida besi yang terpenting antara lain :
* Laterite (golongan
dari limonites)
* Hematite Fe2O3
* Magnetite Fe3O4
* Ilmenite FeTiO3
* Limonite Fe2O3nH2O
* Siderete FeCO3
Magnetite mempunyai sifat magnit dan
sangat keras dibandingkan dengan Hematite. Selain itu, Hematite dikenal
mempunyai afinitas yang lebih rendah terhadap oxygen sehingga lebih mudah
direduksi menjadi logam Fe. Namun mineral bijih besi di alam sering mempunyai
kandungan keduanya, baik Hematite maupun magnetite.Kandungan Fe dalam bijih
besi laterite umumnya relative lebih rendah dibandingkan dengan kandungan Fe
yang terdapat dalam Hematite dan Magnetite. Dalam laterite kadar Fe berkisar 40
% s/d 55 %, sedangkan dalam Hematite dan Magnetite kadar Fe nya antara 38 % s/d
70 %. Artinya dalam bijih besi laterit banyak terkandung kotoran dan senyawa oksida
logam lain yang tidak diperlukan (putra, 2010).
2.3 Jenis-Jenis Logam
Bumi mengandung sektiar seratus unsur yang berbeda,
yang telah ditemukan manusia sejak dahulu kala, zat yang tidak merupakan
campuran bahan lain. Lebih dari 70 unsur-unsur tersebut adalah logam. Logam
tersebut seperti emas, tembaga, timah dan besi. Sedangkan 20 persen unsur
lainnya adalah non-logam, dan sisanya adalah unsur antara logam dan non-logam.
Inilah contoh beberapa diantaranya yang merupakan penjelasan mengenai
unsur-unsur logam dan dispesifikasikan menjadi beberapa jenis logam (Sumanto,
2007) :
1. Alumunium
Ciri-ciri yaitu alumunium Ringan dan lembek. Dapat dibentuk menjadi logam campuran yang ringan dan kuat yang digunakan untuk kaleng minuman, badan pesawat, kertas alumunium keperluan dapur, dan kabel tegangan tinggi.
Ciri-ciri yaitu alumunium Ringan dan lembek. Dapat dibentuk menjadi logam campuran yang ringan dan kuat yang digunakan untuk kaleng minuman, badan pesawat, kertas alumunium keperluan dapur, dan kabel tegangan tinggi.
2. Tembaga
Ciri-ciri tembaga sebagai penghantar panas dan listrik yang baik. Digunakan untuk kabel dan pipa air.
Ciri-ciri tembaga sebagai penghantar panas dan listrik yang baik. Digunakan untuk kabel dan pipa air.
3. Emas
Ciri-Ciri Emas yaitu lembek, amat berat dan mudah ditempa menjadi lempengan tipis. Tidak berkarat, dan seringkali digunakan untuk dijadikan sebagai perhiasan dan lapisan yang berkilau.
Ciri-Ciri Emas yaitu lembek, amat berat dan mudah ditempa menjadi lempengan tipis. Tidak berkarat, dan seringkali digunakan untuk dijadikan sebagai perhiasan dan lapisan yang berkilau.
4. Besi
Ciri-ciri besi yaitu lembek bila murni, tetapi amat kuat jika dibuat menjadi baja. Mudah berkarat, terutama bila terkena udara dan kelembapan.
Ciri-ciri besi yaitu lembek bila murni, tetapi amat kuat jika dibuat menjadi baja. Mudah berkarat, terutama bila terkena udara dan kelembapan.
5. Timbal
Ciri-ciri timbal yaitu lembek dan berat. Digunakan dalam bentuk lembaran untuk atap kedap air, dan beracun.
Ciri-ciri timbal yaitu lembek dan berat. Digunakan dalam bentuk lembaran untuk atap kedap air, dan beracun.
6. Magnesium
Ciri-ciri magnesium yaitu dapat membentuk logam campuran yang ringan namun kuat bila dicampur dengan alumunium dan zink yang digunakan untuk membuat pesawat dan mobil.
Ciri-ciri magnesium yaitu dapat membentuk logam campuran yang ringan namun kuat bila dicampur dengan alumunium dan zink yang digunakan untuk membuat pesawat dan mobil.
7. Raksa
Ciri-ciri air raksa yaitu cair pada suhu ruangan. Berat dan beracun. Digunakan dalam saklar suhu, pestisida dan termometer.
Ciri-ciri air raksa yaitu cair pada suhu ruangan. Berat dan beracun. Digunakan dalam saklar suhu, pestisida dan termometer.
8. Nikel
Ciri-ciri Nikel yaitu tidak mudah bernoda atau berkarat dan bersifat magnetis. Digunakan sebagai campuran besi dan baja untuk membuatnya menjadi lebih kuat dan lebih tahan karat. Nikel juga digunakan untuk membuat uang logam.
Ciri-ciri Nikel yaitu tidak mudah bernoda atau berkarat dan bersifat magnetis. Digunakan sebagai campuran besi dan baja untuk membuatnya menjadi lebih kuat dan lebih tahan karat. Nikel juga digunakan untuk membuat uang logam.
9. Platina
Ciri-ciri platina yaitu mudah dibentuk. Tidak berkarat. Digunakan sebagai perhiasan dan katalisator pada knalpot untuk mengurangi polusi.
Ciri-ciri platina yaitu mudah dibentuk. Tidak berkarat. Digunakan sebagai perhiasan dan katalisator pada knalpot untuk mengurangi polusi.
10. Perak
Ciri-ciri perak yaitu terutama digunakan sebagai obyek hiasan dan fotografi. Lama-kelamaan bernoda bila terkena udara, menjadi buram, dan akhirnya menjadi hitam.
Ciri-ciri perak yaitu terutama digunakan sebagai obyek hiasan dan fotografi. Lama-kelamaan bernoda bila terkena udara, menjadi buram, dan akhirnya menjadi hitam.
11. Timah
Ciri-ciri timah yaitu tidak berkarat. Terutama digunakan sebagai pelapis untuk menghindarkan karat, dan juga dicampur dengan timbel untuk dibuat solder.
Ciri-ciri timah yaitu tidak berkarat. Terutama digunakan sebagai pelapis untuk menghindarkan karat, dan juga dicampur dengan timbel untuk dibuat solder.
12. Tungsten
Ciri-ciri Tungsten : Kuat dan keras. Digunakan untuk kabel pijar pada bola lampu dan dalam baja khusus untuk membentuk ujung pemotong pada gergaji dan bor.
Ciri-ciri Tungsten : Kuat dan keras. Digunakan untuk kabel pijar pada bola lampu dan dalam baja khusus untuk membentuk ujung pemotong pada gergaji dan bor.
2.4 Baja
Menurut komposisi kimianya baja dapat di
bagi dua kelompok besar yaitu: Baja karbon dan baja paduaan. Baja karbon bukan
berarti baja yang sama sekali tidak mengandung unsur lain, selain besi dan
karbon. Baja karbon mengandung sejumlah unsur lain tetapi masih dalam
batas–batas tertentu yang tidak bisa atau mampu berpengaruh terhadap
sifatnya. Unsur–unsur ini biasanya merupakan ikatan yang berasal dari proses pembuatan besi atau baja seperti mangan, Silicon,
dan beberapa unsur pengotoran seperti belerang, oksigen, nitrogen,
dan lain-lain yang biasanya ditekan sampai kadar yang sangat
kecil (Amanto,1999).
sifatnya. Unsur–unsur ini biasanya merupakan ikatan yang berasal dari proses pembuatan besi atau baja seperti mangan, Silicon,
dan beberapa unsur pengotoran seperti belerang, oksigen, nitrogen,
dan lain-lain yang biasanya ditekan sampai kadar yang sangat
kecil (Amanto,1999).
2.5 Besi Tuang
Komposisi dari besi tuang yaitu campuran
besi dan karbon.
Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik
digunakan untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin meja perana, badan
ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, dan cincin
torak (Amanto,1999).
Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik
digunakan untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin meja perana, badan
ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, dan cincin
torak (Amanto,1999).
2.6 Besi Tempa
Komposisi besi tempa terdiri
dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan tidak dapat dituang. Besi
tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai jangakar, kait keran,
dan landasan kerja pelat atau pada rangka mesin (Hari dkk,1999).
2.7 Alumunium
Ciri fisik dari aluminium yaitu berwarna
putih, sifatnya dapat ditempa, liat, berbobot ringan, penghantar panas yang
baik dan penghantar listrik yang
baik, mampu dituang. Aluminium digunakan untuk membuat peralatan memasak, alat elektronik, industri mobil dan motor, dan industri pesawat
terbang (Amanto, 2003).
baik, mampu dituang. Aluminium digunakan untuk membuat peralatan memasak, alat elektronik, industri mobil dan motor, dan industri pesawat
terbang (Amanto, 2003).
2.8 Tembaga
Produksi tembaga sebagian besar dipergunakan dalam industry kelistrikan,
karena tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi. Selain mempunyai daya
hantar listrik yang tinggi, datya hantar panasnya juga tinggi dan tahan karat
(Sumanto, 2005).
2.9 Stainless Stell
Salah satu jenis logam ferro baja tahan karat
yang menarik untuk diteliti dan dikembangkan adalah Stainless steel. Stainless
steel mempunyai sifat austenit akan dibandingkan dengan baja karbon pada laju
korosinya. Pembangunan kapal tangker dengan (Soewefy,2009).
III.METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Pengeboran dilaksanakan pada
hari Rabu 28 Maret 2012, pukul 15.00-17.00 WITA, di Laboratorium Perbengkelan Pertanian,
Program Studi Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2 Alat Dan Bahan Yang
Digunakan
Alat yang digunakan pada praktikum pengeboran adalah :
1.
Bor portable (listrik) 4. Mistar meteran
2.
Bor statik (listrik) 5. Mata bor
3.
Bor manual 6. Pena gores
Bahan yang
digunakan pada praktikum pengeboran adalah :
1. Besi
plat pipih 4. alumunium
2. Besi
siku 5. pipa
3. Balok
kayu
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja praktikum pengeboran
adalah sebagai berikut :
1.
menentukan titik yang akan dibor dengan
pena gores
2.
memasang mata bor sesuai dengan diameter
yang diinginkan
3.
bahan yang akan dibor dicatok agar tidak
goyang
4.
gunakan alat bor sesuai dengan fungsinya
5.
bersihkan hasil pengeboran dengan kikir
atau amplas
DAFTAR
PUSTAKA
Ellis,
1966.Macam- macam Alat Pemotong.pdf. Diakses pada tanggal 20
maret 2012, pukul 19.00 WITA, Makassar.
Margenau,
1950 . Teknik – Teknik Pengukuran/.pdf Diakses pada tanggal 20
Maret 2012 pukul 19.00 WITA. Makassar.
Pujiati,
2004.Model-Model dalam Pemotongan logam
.pdf, Diakses pada tanggal 20 Maret 2012 pukul 19.00 WITA, Makassar.
Rochim,
1993.Pengetahuan bahan-bahan
bengkel.pdf, Diakses pada tanggal 20 Maret 2012 pukul 19.00 WITA ,
Makassar.
Russel,
1940.Kerajinan kayu . pdf. Diakses pada tanggal 20 Maret 2012 pukul
19.00 WITA, Makassar.
Suhono,
2004.Pengetahua besi, dan pipa
bengkel.pdf. Diakses pada
tanggal 20 Maret 2012 pukul 19.00 WITA, Makassar.