Total Tayangan Halaman

Selasa, 05 Maret 2013

PENGENALAN ALAT DAN INVENTARISASI BENGKEL PERTANIAN


I. PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Saat ini Bengkel Pertanian merupakan suatu sarana bagi seorang ahli yang bergerak dibidang pertanian. Adapun fungsi dari perbengkelan dalam arti yang luas adalah untuk mengembangkan daya cipta manusia sehingga dapat menciptakan hasil karya yang sempurna bagi kehidupan luas terutama dibidang pertanian. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa tindakan perancangan atau modifikasi dari suatu hasil rancangan alat dan mesin pertanian yang disesuaikandengan kondisi suatu tempat.
Dalam perancangan alat atau mesin yang lebih modern dibutuhkanlah tempat serta alat yang layak dan tepat untuk merancang hingga membuat alat seutuhnya. Oleh sebab itu, maka pengenalan tentang perbengkelan dalam bidang pertanian menjadi cukup penting. Disanalah dapat dipelajari tentang seluruh jenis dan fungsi alat serta mesin penunjang perbengkelan pertanian.
Setiap alat dan mesin memiliki karakteristik berbeda serta dapat mengancam keselamatan pengguna atau operator selama pengerjaan. Dengan mengetahui jenis dan fungsi alat serta mesin dapat mengurangi resiko kecelakaan. Di dunia industry modern biasanya dibuat sistem keselamatan kerja dengan membuat aturan-aturan atau tata cara pengoperasian alat serta mesin perbengkelan.
Berdasarkan hal diatas maka dilakukan peraktikum Pengenalan Alat dan Investarisasi Bengkel pertanian agar dapat mengetahui alat-alat perbengkelan dan mengetahui cara keselamatan kerja pada perbengkelan.
1.2.  Tujuan Dan Kegunaan
Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dan mampu menggunakan alat perbengkelan sesuai penggolongannya.
Kegunaan praktikum ini adalah agar mahasiswa memhami beberapa jenis pengglongan alat-alat bengkel sesuai dengan penggunaannya.
I.          TINJAUAN PUSTAKA
1.1     Perbengkelan Pertanian
Bengkel adalah tempat di mana seorang mekanik melakukan pekerjaan melayani jasa perbaikan dan perawatan mesin-mesin mekanik lainnya. Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Sedangkan Bengkel pertanian merupakan tempat untuk melakukan pembuatan, perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian.
Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan alsin pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah semisal batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel  sendiri  lebih  efisien dan ekonomis (Depo, 2010).
Menurut Depo (2010) Ada beberapa jenis dan status bengkel yang dapat diterangkan sebagai berikut :
1.      Bengkel Bebas (Independent Work Shop)
         Bengkel ini berdiri sendiri, tidak terikat dan tidak memawakili merek tertentu sehingga kebijakan-kebijakan dapat diambil sendiri sepanjang tidak merugikan bengkel itu sendiri.
2.      Bengkel Perwakilan (Authorized Work Shop)
          Bengkel ini masih mirip dengan bengkel tersebut diatas, yaitu berdiri sendiri tapi ada merek yang diwakilinya melalui surat penunjukan dari pemegang merek. Kebijakan-kebijakan yang diambil disesuaikan dengan perusahaan yang menunjuknya dan sekaligus masuk kedalam bagian dari layanan purna jual merek yang bersangkutan. Jenis bengkel ini memungkinkan untuk menerima kemudahan-kemudahan dari perusahaan yang menunjuknya. Kemudahan-kemudahan tersebut bisa bersifat bantuan teknis.
3.      Bengkel Dealer (Dealer Work Shop)
Bengkel ini merupakan bagian atau sub bagian operasional dari dealer atau ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sebagai unit layanan purna jual untuk mendukung sistem pemasaran. Kebijakan-kebijakan yang dibuat sepenuhnya tergantung dan tunduk kepada perusahaan/dealer yang bersangkutan.

1.2     Alat-alat Perbengkelan
Perkakas umum di dalam daftar berikut ini dipilih berdasar atas asumsi seringnya digunakan di bengkel dan biasanya tersedia di pasaran. Walaupun ada berbagai jenis perkakas di samping yang ada didaftar, perbaikan umum dapat terpenuhi dengan perkakas yang ada pada daftar ini. Bengkel sebaiknya dilengkai dengan perkakas yang diperlukan dengan mengacu pada daftar ini. Ingat bahwa jenis dan jumlah perkakas yang diperlukan akan berbeda dengan skala pelaksanaan perbaikan dan banyaknya   kendaraan   yang     diperbaiki, perkakasa     pada    bengkel    umumnya   di     ketegorikan      berdasarkan   fungsi   kerjanya   masing-masing (Permana,  2006).
1.2.1        Perkakas Pengikat (Turning Tools)
Defenisi sederhana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, alat pengikat adalah alat atau sarana untuk mengikat benda-benda seperti baut, sekrup, mur, prna, pasak, ring, dan lain sebagainya agar tidak bergerak atau bergeser saat diberi perlakuan (Daryanto, 2003).
Menurut Daryanto (2003) alat-alat pengikat banyak digunakan sekarang ini merupakan hasil dari pabrik untuk sejumlah alasan yang sangat penting. Alat pengikat juga mempermudah perbaikan suatau komponen mesin atau konstruksi lainnya.
1.      Baut, Sekrup, dan Mur
         Baut, sekrup dan mur digunakan sebagai alat pengikat untuk sejumlah alat-alat mesin. Baut biasanya digunakan pada lubang-lubang yang dibor melalui bagian-bagian yang dikuatkan. Penggunaan baut ditahan dengan sebuat mur, sedangkan pada sekrub merupakan sebuah batang metal yang panjang yang mempunyai sebuah kepala dan sebuah bodi, kepala pada sekrup umumnya bersegi enam atau empat,    pada    batang mur dan   sekrup   mempunyai   rusuk ulir yang disebut “drad”   pada   ujungnya, dan   pada   puncak  disebut “crest”.
2.      Ring Penahan
         Sebuah ring datar ialah baja yang bundar dengan sebuah lubang yang melalui pusat poros, jika ring tersebut dipasangkan di bawah kepala dari sebuah baut, atau di bawah mur, maka plain washer member muatan yang lebih pada suatu daerah yang lebih luas/besar dari pada kepala mur atau baut.
3.      Paku
         Paku merupakan alat pengikat yangbsangat berguna terdiri dari paku keeling, pen, dari bahan lunak dengan sebuah kepala pada salah satu ujungnya, pemasangannya dilakukan dengan cepat, permanen dan serbaguna.
Kebanyakan alat penguat menjadi tidak berguna tanpa suatu ketepatan, dengan alat yang akan memudahkan pemasangan dan pembongkaran. pabrik besar guna membuat alat untuk tujuan pekerjaan ini, alat-alat yang biasanya menghasilkan kerja yang baik untuk mengutakan yaitu kunci-kunci.
4.      Kunci Ring
         Kunci Ring memiliki ujung bulat (box) cocok untuk membuka atau megunci kepala baut atau murk arena memberikan suatu cengkeraman yang lebih  kuat dari  kunci  pas  yang   ujungnya terbuka.
5.      Kunci Kombinasi
         Kunci komninasi yaitu kunci yang pada salsatu ujungnya terbuka dan yang lainnya bulat, perkakas ini berfungsi lebih cepat untuk membuka atau memasang baut dan mur. Kunci kombinasi mempunyai bentuk dan ketebalan yang berbede-beda membuka baut pada ukuran diameter yang berbeda pula.
6.      Kunci Inggris
         Kunci Inggris ini telah dikenal dengan nama dagangnya “bentuk sabit” digunakan untuk membuka baut dan mur yang mempunyai ukuran  yang tidak cocok jika  dibuka dengan    kunci lain. Sebuah kunci inggris yang dapat disetel ukuran diameter    kepalanya. Sehingga penggunaan pada bengkel tidak sulit untuk melakukan suatu usaha pada penguatan pada benda yang dikengcangkan pada baut tersebut.
1.2.2        Perkakas Pemindah (Driving Tools)
Palu adalah alat untuk memukul benda kerja Penggunaan palu tergantung pada kebutuhan. Palu sangat bervariasi jenis dan ukurannya, beberapa jenis palu antara lain palu karet, palu kayu, palu plastic, plau tembaga, dan palu besi. Masing-masig palu memiliki fungsi tersendiri, palu yang terbuat dari karet, kayu, dan plastik biasanya digunakan untuk mengerjakan pekerjaan dimana permukaan benda kerja yang dipukul harus dijaga agar jangan sampai rusak, sedang pada pada palu tembaga dan besi digunakan  untuk   memukul logam-logam   yang   keras (Maran, 2007).
1.2.3        Perkakas Pemotong (Cutting Tools)
Merupakan perkakas yang digunakan untuk memisahkan atau memindahkan material-material dari suatu bahan.
Menurut Maran dan Daryanto (2007 dan 1987) umumnya menggunakan alat-alat seperti gergaji, pemahan (penggores), tang potong, gunting, dan mesin-mesin pemotong lainnya.
1.      Gergaji
        Gergaji digunkan untuk memotong besi, kuningan, maupun baja, plat, dan kayu sesuai dengan jenis gergajinya. Dilihat dari sisi potong gergaji, terdapat dua jenis  mata gergaji dengan satu sisi dan mata gergaji dengan dua sisi. Sedangkan menurut bentuk gigi gergaji terbagi menjadi tipe lurus dan bentuk tipe silang dengan besar sudut tiap gigi gergaji 50° .Konstruksi sebuah gergaji terdiri dari tangkai (rangaka atau sekang), mur, penyetel dan daun gergaji.
2.      Penggores
Pada Pekerjaan memotong logam, penggoresan digunakan untuk membuat tanda berupa garis pada permukaan logam yang hendak dipotong. Bagian penggoresan yang sering rusak yaitu padnga bagian  ujungnya yang menjadi tumpul jika sering   digunakan.
3.      Gunting
        Pekerjaan pemotongan pelat logam yang berukuran tipis dapat dilakukan dengan menmggunakan gunting besi biasa, yang memiliki rahang potong datar, sementara untuk memotong plat yang hasil potongannya berbentuk lingkaran maka dibutuhkan gunting potong pembulat. Pada pemotongan plat yang berukuran tebal maka menggunkan gunting tuas yang memiliki daya potong tergantung pada tenaga tenaga yang diberikan oleh mekanik saat menggerakkan handel gunting tuas tersebut.
4.      Kikir
Kikir dipakai untuk meratakan atau menghaluskan permukaan atau sisi benda kerja yang terbuat dari bahan logam. Kikir terbuat dari baja karbon dengan bermacam-macam bentuk dan ukuran yang digunakan.
5.      Pahat
Pahat merukan suatu peralatan yang digunakan untuk membentuk atau memotong logam. Bagian yang paling penting pada pahat yaitu ujunga pemotongnya. Karena dimaksudkan untuk memotong atau membentuk  logam  maka  mata  pahat   dibuat  dari  bahan  baja  karbon.
6.      Mesin Bubut
Mesinbubut mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran bendaa dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu pahat penyayat, posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak ke kanan atau kekiri  searah  dengan sumbu   mesin  bubut   menyayat benda pekerjaan.
7.      Mesin Gerinda
Mesin Gerinda pada dasarnya berguna untuk menggerinda permukaan   benda       kerja     sehingga     rata     dan     halus, khusunya untuk mengasah  pahat    pemotongan     dari   mesin-mesin   perkakas.
8.      Perkakas Pelubang (Boring Tools)
Mesin Bor adalah suatu alat pembuata lubang atau alur yang efesien, sebagai pisau penyayat pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang bermacam-macam. Mesin bor termasuk perkakas dengan gerak utama berputar fungsi pokok mesin ini adalah untuk melubangi benda kerja dengan menggunakan mata pahat bor sebagai alatnya.
9.      Perkakas Lainnya
Perkakas jenis ini, merupakan alat-alat yang membantu pekerjaan perbengkelan lainnya, seperti alat tulis menulis dan meja perata yaitu meja yang dipakai untuk kegiatan pengukuran, pembengkokan, pengelasan, dan sebagain landasan paerkakas lainnya.
2.3  Prosedur Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja manusia secara terperinci antara meliputi pencegahan terjadinya kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat pekerjaan, mencegah dan atau mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi kematian, dan mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu menuju pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia (SMK Teknik Elektro, 2003).
Terdapat dua pentebab besar terjadinya kecelakaan kerja yaitu perilaku yang tidak aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman,  penyebab kecelakaan  diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1.      sembrono dan tidak hati – hati
2.       tidak mematuhi peraturan
3.       tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4.       tidak memakai alat pelindung diri
5.       kondisi badan yang lemah
Di sisi lain, kecelakaan sering terjadi akibat kondisi kerja yang tidak aman. Berikut ini beberapa contoh yang menggambarkan kondisi kerja tidak aman, antara lain :tidak ada instruksi tentang metode yang aman, tidak ada atau kurangnya pelatihan si pekerja, memakai pakaian yang tidak cocok untuk mengerjakan tugas pekerjaan tersebut, menderita cacat jasmani, penglihatan kabur, pendengarannya kurang, mempunyai rambut panjang yang mengganggu di dalam melakukan pekerjaan dan sistem penerangan ruang yang tidak mendukung.
Persentase penyebab kecelakaan di bengkel kerja mesin berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli dapat digambarkan dalam bentuk Gambar 1 berikut ini :

          Gambar 1. Diagram Persentase Kecelakaan di Bengkel Kerja Mesin

dimana (1) yaitu terluka akibat mengangkut barang sebanyak 30%, (2) disebabkan karena jatuh sebanyak 20%, (3) yaitu obyek yang jatuh sebanyak 10%, (4) dikarenakan peralatan tangan sebanyak 10%, dan dikarenakan mesin sebanyak 9% (5),(6)dikarenakan alat angkut 5%,(7) disebabkan karena terbakar sebanyak 2%, (8)dikarenakan arus listrik sebanyak 2%, (9) dikarenakan  zat berbahaya  sebanyak 1%,  dan   lain-lain    sebanyak 5%.
Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan mengatasi terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat dicegah dengan menghindarkan sebab-sebab yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara penuh kehati-hatian dalam melakukan pekerjaan dan ditandai dengan rasa tanggung jawab. Mencegah kondisi kerja yang tidak aman, mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam keadaan darurat, maka segera melaporkan segala kejadian, kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun kepada atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan semakin berkembang dan menjadi kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera diperbaiki (SMK Teknik Elektro, 2003).



II.                METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1     Waktu dan Tempat
Praktikum pengenalan alat dan Inventarisasi perbengkelan pertanian diselanggarakan pada hari Senin tanggal 07 Maret 2012 pukul 15.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Perbengkelan Pertanian, Program Studi Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Unifersitas Hasanuddin, Makassar.
2.2     Alat dan Inventaris
Alat dan Inventaris yang digunakan pada praktikum pengenalan alat dan inventarisasi perbengkelan pertanian adalah macam-macam kunci, alat bor, alat pemotong, alat kikir, alat penguat, dan paralatan lain yang mendukung pekerjaan perbengkelan.
2.3     Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari praktikum pengenalan alat dan inventarisasi perbengkelan pertanian yaitu :
1.      Menyiapkan alat-alat bengkel yang digunakan
2.      Mencatat penggolongan masing-masing alat bengkel
3.      Menghitung jumlah alat-alt yang telah digolongkan
4.      Menentukan keterangan baik atau rusaknya alat  
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pelatihan Tenaga Kerja . 2010 . http: // www. iosh. Gov .tw/ upload/netbook/foreign/960718-104.pdf. diakses pada tanggal 6 Maret 2012  pukul 21.01 Wita.
Daryanto.1987. Mesin Perkakas Bengkel. PT Rineka Cipta : Jakarta
Daryanto.2003.AlatPengikat Pada Elemen Mesin.PT Rineka Cipta : Jakarta 
Depo.2010.http://www.google.co.id,urlsa=t&rct=j&q=Penggolongan+perkakas+bengkel+berdasarkan+fungsi+kerjanya.pdf&source=web&cd=7&ved=0CEkQFjAG&url=http%3A%2F%2Focw.usu.ac.id%2Fcourse%2Fd.   diakses pada 6 Maret 2012 pukul 21.14 Wita.
Maran, Zevy D. 2007. Peralatan Bengkel Otomotif. CV Andi Ofset : Yogyakarrta.
Pernama.2006.http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/196511101992031-TATANG_PERMANA,BAB_V_prktk_krj _ bngku  .pdf.   diakses pada 6 Maret 2012 pukul 21.10 Wita.
SMK Teknik Elektro. 2003. http://www.anekapcb.com/ei_007.pdf. diakses pada tanggal 6 Maret 2012 pukul 21.03 Wita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar