Total Tayangan Halaman

Selasa, 05 Maret 2013

Pengeboran Perbengkelan Pertanian


I.PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang
       Pada kegiatan perbengkelan ada beberapa tahapan atau kegiatan yang harus dipelajari yaitu pengeboran, pengeboran adalah kegiatan perbengkelan yang dilakukan untuk melubangi suatu objek sesuai ukuran yang diinginkan. Untuk mengebor atau membuat lubang pada suatu bahan, dibutuhkan berbagai jenis alat dan mesin yang dapat menunjang proses pengeboran. Alat atau mesin pengeboran ini tentu memerlukan perawatan yang memadai untuk mempertahankan kualitas alat sehinngga dapat menekan biaya penyediaan alat, dan juga teknik penggunaan alat yang sesuai dengan prosedur agar dapat memperoleh hasil yang baik.
       Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang rapid an presisi. Bisa digunakan pada kayu, plastic maupun logam tergantung pada jenis mata bornya.banyak jenis dan ukuran lubang yang bisa dibuat dengan menggunakan bor, akan tetapi dengan mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan maka kita perlu menggunakan mata bor yang tepat.
              Beberapa alat yang digunakan untuk melakukan pengeboran yaitu bor tangan, bor listrik statik maupun portable. Mata bor juga terdiri dari beberapa jenis tergantung apa yang mau dibor diantaranya twist drill, masonry bits, hole saw bits, spur bits dan sebagainya.
       Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan praktikum Pengeboran agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana teknik mengebor yang benar dengan menggunakan alat atau mesin pengeboran yang ada di bengkel.
1.2 Tujuan Dan Kegunaan
            Tujuan praktikum Pengeboran adalah agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana teknik mengebor dengan alat mekanis dan power tool pada berbagai jenis bahan yang ada pada konstruksi.
             Kegunaan praktikum Pengeboran adalah agar mahasiswa dapat mengetahui tingkat pemakain alat bor logam dan non logam serta model pengeboran.
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Logam
             Dalam kimia, sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam. Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam. Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah, perak, titanium, uranium, dan zink.
Alotrop logam cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor yang baik, sementara nonlogam biasanya rapuh (untuk nonlogam padat), tidak mengkilap, dan insulator. Dalam bidang astronomi, istilah logam seringkali dipakai untuk menyebut semua unsur yang lebih berat daripada helium atau sejenisnya.
             Logam pada umumnya mempunyai angka yang tinggi dalam konduktivitas listrik, konduktivitas termal, sifat luster dan massa jenis. Logam yang mempunyai massa jenis, tingkat kekerasan, dan titik lebur yang rendah (contohnya logam alkali dan logam alkali tanah) biasanya bersifat sangat reaktif. Jumlah elektron bebas yang tinggi di segala bentuk logam padat menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan. Mayoritas logam memiliki massa jenis yang lebih tinggi (Anonim, 2012).
2.2 Kandungan Logam
       Sumber daya alam lokal khususnya dari sektor pertambangan terdiri dari Sumber daya Mineral (mineral logam dan non logam), Sumber daya Energi (minyak, gas, dan batubara), dan Sumber daya Panas Bumi. Sumber daya alam lokal yang dimaksud dalam studi ini serta mempunyai hubungan langsung dengan rencana pengembangan industri baja, adalah : Sumber Daya Mineral Logam dan Batubara (putra, 2010).
             Menurut putra (2010), Sumber daya mineral logam atau dalam istilah di pertambangan disebut dengan Bahan Galian Logam, terdiri dari : 4 (empat) kelompok bahan galian dan 30 (tiga puluh) jenis komoditi seperti krom, kobal, wolfram dan sebagainya.Belum semua bahan galian seperti tersebut di atas sudah dieksplorasi dan diekspoitasi. Dari 30 jenis komoditi bahan galian logam tersebut, dapat dikelompokkan menjadi tiga, Yaitu :
* Kelompok Bahan Galian Logam yang sudah diproduksi dan memiliki data yang lengkap yaitu Tembaga, Timah, Emas, Perak, Besi, Mangan, Nikel, Aluminium
* Kelompok Bahan Galian Logam yang sudah diproduksi tetapi belum memiliki catatan atau data yang lengkap dan akurat diantaranya
Timbal, Seng, Air Raksa, Molibdenum, Platina, Krom, Kobal, Monasit, Titan
     * Kelompok Bahan Galian Logam yang belum diproduksi sehingga tidak memiliki catatan atau data yang lengkap dan akurat diantaranya
Antimon, Bismuth, Wolfram, Vanadium, Zirkon, Berilium, Litium, Tantalum, Cadmium, Galium, Indium, Yitrium, Torium, Tantalum,Cadmium, Galium, Indium, Yitrium, Torium.
      

       Menurut putra (2010), Bijih besi di alam terdiri dari bermacam-macam mineral logam yang berbentuk oksida besi, mempunyai kandungan Fe relative rendah dan ukurannya tidak menentu. Mineral logam yang berbentuk oksida besi yang terpenting antara lain :
* Laterite (golongan dari limonites)
* Hematite Fe2O3
* Magnetite Fe3O4
* Ilmenite FeTiO3
* Limonite Fe2O3nH2O
* Siderete FeCO3
       Magnetite mempunyai sifat magnit dan sangat keras dibandingkan dengan Hematite. Selain itu, Hematite dikenal mempunyai afinitas yang lebih rendah terhadap oxygen sehingga lebih mudah direduksi menjadi logam Fe. Namun mineral bijih besi di alam sering mempunyai kandungan keduanya, baik Hematite maupun magnetite.Kandungan Fe dalam bijih besi laterite umumnya relative lebih rendah dibandingkan dengan kandungan Fe yang terdapat dalam Hematite dan Magnetite. Dalam laterite kadar Fe berkisar 40 % s/d 55 %, sedangkan dalam Hematite dan Magnetite kadar Fe nya antara 38 % s/d 70 %. Artinya dalam bijih besi laterit banyak terkandung kotoran dan senyawa oksida logam lain yang tidak diperlukan (putra, 2010).
2.3 Jenis-Jenis Logam
Bumi mengandung sektiar seratus unsur yang berbeda, yang telah ditemukan manusia sejak dahulu kala, zat yang tidak merupakan campuran bahan lain. Lebih dari 70 unsur-unsur tersebut adalah logam. Logam tersebut seperti emas, tembaga, timah dan besi. Sedangkan 20 persen unsur lainnya adalah non-logam, dan sisanya adalah unsur antara logam dan non-logam. Inilah contoh beberapa diantaranya yang merupakan penjelasan mengenai unsur-unsur logam dan dispesifikasikan menjadi beberapa jenis logam (Sumanto, 2007) :
1.      Alumunium
       Ciri-ciri yaitu alumunium Ringan dan lembek. Dapat dibentuk menjadi logam campuran yang ringan dan kuat yang digunakan untuk kaleng minuman, badan pesawat, kertas alumunium keperluan dapur, dan kabel tegangan tinggi.
2.      Tembaga
       Ciri-ciri tembaga sebagai penghantar panas dan listrik yang baik. Digunakan untuk kabel dan pipa air.
3.      Emas
       Ciri-Ciri Emas yaitu lembek, amat berat dan mudah ditempa menjadi lempengan tipis. Tidak berkarat, dan seringkali digunakan untuk dijadikan sebagai perhiasan dan lapisan yang berkilau.
4.      Besi
       Ciri-ciri besi yaitu lembek bila murni, tetapi amat kuat jika dibuat menjadi baja. Mudah berkarat, terutama bila terkena udara dan kelembapan.
5.      Timbal
       Ciri-ciri timbal yaitu lembek dan berat. Digunakan dalam bentuk lembaran untuk atap kedap air, dan beracun.
6.      Magnesium
       Ciri-ciri magnesium yaitu dapat membentuk logam campuran yang ringan namun kuat bila dicampur dengan alumunium dan zink yang digunakan untuk membuat pesawat dan mobil.
7.      Raksa
       Ciri-ciri air raksa yaitu cair pada suhu ruangan. Berat dan beracun. Digunakan dalam saklar suhu, pestisida dan termometer.
8.      Nikel
       Ciri-ciri Nikel yaitu tidak mudah bernoda atau berkarat dan bersifat magnetis. Digunakan sebagai campuran besi dan baja untuk membuatnya menjadi lebih kuat dan lebih tahan karat. Nikel juga digunakan untuk membuat uang logam.
9.      Platina
       Ciri-ciri platina yaitu mudah dibentuk. Tidak berkarat. Digunakan sebagai perhiasan dan katalisator pada knalpot untuk mengurangi polusi.
10.  Perak
       Ciri-ciri perak yaitu terutama digunakan sebagai obyek hiasan dan fotografi. Lama-kelamaan bernoda bila terkena udara, menjadi buram, dan akhirnya menjadi hitam.
11.  Timah
       Ciri-ciri timah yaitu tidak berkarat. Terutama digunakan sebagai pelapis untuk menghindarkan karat, dan juga dicampur dengan timbel untuk dibuat solder.
12.  Tungsten
       Ciri-ciri Tungsten : Kuat dan keras. Digunakan untuk kabel pijar pada bola lampu dan dalam baja khusus untuk membentuk ujung pemotong pada gergaji dan bor.
2.4 Baja
       Menurut komposisi kimianya baja dapat di bagi dua kelompok besar yaitu: Baja karbon dan baja paduaan. Baja karbon bukan berarti baja yang sama sekali tidak mengandung unsur lain, selain besi dan karbon. Baja karbon mengandung sejumlah unsur lain tetapi masih dalam batas–batas tertentu yang tidak bisa atau mampu berpengaruh terhadap
sifatnya. Unsur–unsur ini biasanya merupakan ikatan yang berasal dari proses pembuatan besi atau baja seperti mangan, Silicon,
dan beberapa unsur pengotoran seperti belerang, oksigen, nitrogen,
dan lain-lain yang biasanya ditekan sampai kadar yang sangat
kecil (Amanto,1999).
2.5 Besi Tuang
       Komposisi dari besi tuang yaitu campuran besi dan karbon.
Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik
digunakan untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin meja perana, badan
ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, dan cincin
torak (Amanto,1999).
2.6 Besi Tempa
            Komposisi besi tempa terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan tidak dapat dituang. Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai jangakar, kait keran, dan landasan kerja pelat atau pada rangka mesin (Hari dkk,1999).
2.7 Alumunium
       Ciri fisik dari aluminium yaitu berwarna putih, sifatnya dapat ditempa, liat, berbobot ringan, penghantar panas yang baik dan penghantar listrik yang
baik, mampu dituang. Aluminium digunakan untuk membuat peralatan memasak, alat elektronik, industri mobil dan motor, dan industri pesawat
terbang (Amanto, 2003).
2.8 Tembaga
       Produksi tembaga sebagian besar dipergunakan dalam industry kelistrikan, karena tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi. Selain mempunyai daya hantar listrik yang tinggi, datya hantar panasnya juga tinggi dan tahan karat (Sumanto, 2005).
2.9 Stainless Stell
        Salah satu jenis logam ferro baja tahan karat yang menarik untuk diteliti dan dikembangkan adalah Stainless steel. Stainless steel mempunyai sifat austenit akan dibandingkan dengan baja karbon pada laju korosinya. Pembangunan kapal tangker dengan (Soewefy,2009).
III.METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
       Praktikum Pengeboran dilaksanakan pada hari Rabu 28 Maret 2012, pukul 15.00-17.00 WITA, di Laboratorium Perbengkelan Pertanian, Program Studi Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2 Alat Dan Bahan Yang Digunakan
             Alat yang digunakan pada praktikum pengeboran adalah :
1.      Bor portable (listrik)   4. Mistar meteran
2.      Bor statik (listrik)        5. Mata bor
3.      Bor manual                6. Pena gores
  Bahan yang digunakan pada praktikum pengeboran adalah :
1.      Besi plat pipih            4. alumunium
2.      Besi siku                    5. pipa
3.      Balok kayu
3.3 Prosedur Kerja
       Prosedur kerja praktikum pengeboran adalah sebagai berikut :
1.      menentukan titik yang akan dibor dengan pena gores
2.      memasang mata bor sesuai dengan diameter yang diinginkan
3.      bahan yang akan dibor dicatok agar tidak goyang
4.      gunakan alat bor sesuai dengan fungsinya
5.      bersihkan hasil pengeboran dengan kikir atau amplas

DAFTAR PUSTAKA
Ellis, 1966.Macam- macam Alat  Pemotong.pdf. Diakses pada tanggal 20 maret 2012, pukul 19.00 WITA, Makassar.
Margenau, 1950 . Teknik – Teknik  Pengukuran/.pdf  Diakses pada tanggal 20 Maret 2012 pukul 19.00 WITA. Makassar.
Pujiati, 2004.Model-Model dalam Pemotongan logam .pdf, Diakses pada tanggal 20 Maret 2012 pukul 19.00 WITA, Makassar.
Rochim, 1993.Pengetahuan bahan-bahan bengkel.pdf, Diakses pada tanggal 20 Maret 2012 pukul 19.00 WITA , Makassar.
Russel, 1940.Kerajinan kayu  . pdf.   Diakses pada tanggal 20 Maret 2012 pukul 19.00 WITA, Makassar.
Suhono, 2004.Pengetahua besi, dan pipa bengkel.pdf.   Diakses pada tanggal 20 Maret 2012 pukul 19.00 WITA, Makassar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar